Mensos Juliari Blusukan Bagikan Bansos Sembako ke Tiga Titik Distribusi di DKI Jakarta
Masuk bulan November 2020, Kontribusi Sosial Sembako (BSS) atau paket Bantuan sosial Presiden masuk step pendistribusian keduabelas, atau step akhir. Untuk pastikan BSS berjalan sehabis tingkatan, Menteri Sosial Juliari P. Batubara langsung turun ke permukiman warga. Dengan pengamanan minimum, Mensos Ari masuk di gang-gang sempit berjumpa langsung dengan masyarakat di tiga titik di daerah DKI Jakarta.
Kecuali secara simbolik memberikan paket sembako step 12, Mensos berkomunikasi untuk mengenali proses pendistribusian BSS sepanjang beberapa tahap awalnya.
“Ini hari pendistribusian bantuan sosial sembako telah masuk step keduabelas, atau step akhir. Saya pengin pastikan jika seluruh tingkatan berjalan dengan baik. Dalam pembicaraan dengan KPM, saya bisa simpulkan jika distribusi bantuan sosial berjalan mulus dan pada umumnya baik,” kata Mensos Juliari dalam kunjungannya ke RW 07, Kelurahan Rawabadak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Ayah dua anak ini sampaikan jika pekan-pekan ini pendistribusian BSS telah masuk step keduabelas atau step akhir. Tahun depannya, pemerintahan akan salurkan kontribusi tetapi berbentuk bantuan sosial tunai.
Kecuali, di Koja, Mensos Juliari lakukan aktivitas sama di Kelurahan Sunter Jaya RT/RW: 03/003, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Di Rawabadak dialokasikan sekitar 509 paket sembako. Di Sunter Jaya sekitar 1.259 paket (pada tingkat kelurahan sekitar 11.598 paket) dan sekitar 543 paket sembako untuk RW 01 Kelurahan Gunung (dengan keseluruhan 1.436 untuk satu kelurahan).
Ke beberapa pimpinan dan figur warga, ulama, dan anggota warga yang ia jumpai, Mensos Juliari sampaikan, jika bantuan sosial ini adalah kontribusi dari Presiden.
“Bapak ibu, bantuan sosial yang sekarang ini dibagi adalah kontribusi dari Bapak Presiden Joko Widodo. Presiden memerintah ke beberapa pembantunya beberapa menteri supaya pastikan tidak ada warga yang kelaparan ketika wabah,” ucapnya.
Pemerintahan sudah lakukan cara cepat membuat perlindungan warga dari imbas wabah. BSS adalah bantuan sosial spesial selaku sisi dari program Jala Pengaman Sosial untuk warga terimbas Covid-19 yang dikeluarkan Kemensos.
BSS meliputi target 1,9 juta KPM yang tinggal di DKI Jakarta dan beberapa Kabupaten Bogor, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Kota Bekasi. Warga diberi bantuan sosial dengan nilai Rp 600 ribu/KPM/bulan pada Gelombang I (April-Juni), dan Rp300 ribu/KPM/bulan pada Gelombang II (sepanjang enam bulan, yaitu Juli-Desember).
“Semoga dengan kontribusi ini, bisa mengurangi beban dan menolong penuhi beberapa keperluan primer warga di tengah-tengah keadaan yang susah,” kata Mensos.
Rodiyah, salah satunya yang menerima faedah BSS di Kelurahan Rawabadak Utara akui benar-benar terbantu dengan BSS dari Kemensos. Karena, wabah membuat penghasilan ibu enam anak ini tidak pasti.
“Suami saya awalnya pelaut pak. Pendapatan cukup sejumlah Rp 7 juta/bulan. Tetapi sebab covid stop dan saat ini membuka bengkel service elektronik di dalam rumah,” kata wanita 55 tahun ini.
Penghasilan mereka sekarang tidak pasti. Apa lagi adanya 6 anak dan 2 cucu yang sekarang tinggal serumah. Benar-benar dari 6 anak, 1 telah berumah tangga. Dua anak kembali menolong ayahnya di bengkel service. Tiga bekasnya masih juga dalam tanggungan. “Jika kembali ramai dapat memperoleh Rp300 ribu. Itu juga tidak tentu. Jadi ya yang ada dicukup-cukupin pak,” ucapnya.
Berat hidup Rodiyah lumayan berat di periode covid. Adanya kontribusi dari Kemensos, benar-benar positif dirasa Rodiyah. “Ya menolong sekali. Khususnya berasnya pak. Kan ada beberapa orang di dalam rumah saya,” ucapnya.
Sesudah mendapatkan kontribusi dari Mensos, muka Rodiyah terlihat senang. Sekalian menuntun beras dan tas berisi paket sembako, bibirnya lagi memahat senyuman. “Terima kasih Pak Menteri, terima kasih,” ucapnya.